Minggu, 22 September 2013

RPP SKI Perkembangan Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan      : Madrasah Tsanawiyah Negeri Wonokromo Bantul
Mata Pelajaran            : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas                           : VIII
Semester                      : Gasal
Pertemuan ke              : 3
Alokasi Waktu            : 1 X pertemuan / 2 X 40 menit
I.              Standar Kompetensi
Memahami perkembangan Islam pada masa Dinasti Abbasiyah

II.           Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah

III.        Indikator  Pencapaian Kompetensi
1.        Mendeskripsikan kondisi sosial pada masa Dinasti Abbasiyah
2.        Menyebutkan tiga kelas masyarakat pada masa Dinasti Abbasiyah
3.        Menyebutkan golongan muslim non-Arab yang memiliki peranan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah
4.        Mendeskripsikan kemajuan kebudayaan pada masa Dinasti Abbasiyah
5.        Menyebutkan wilayah-wilayah yang terpengaruh perkembangan kebudayaan Dinasti Abbasiyah

IV.        Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi pelajaran tentang perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah siswa dapat:
1.        Mendeskripsikan kondisi sosial pada masa Dinasti Abbasiyah
2.        Menyebutkan tiga kelas masyarakat pada masa Dinasti Abbasiyah
3.        Menyebutkan golongan muslim non-Arab yang memiliki peranan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah
4.        Mendeskripsikan kemajuan kebudayaan pada masa Dinasti Abbasiyah
5.        Menyebutkan wilayah-wilayah yang terpengaruh perkembangan kebudayaan Dinasti Abbasiyah

Nilai karakter yang dikembangkan : rasa ingin tahu, religius, menghargai prestasi, kreatif, kerja sama

V.           Materi Ajar / Materi Pembelajaran
Perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah
Cakupannya:
1.        Kondisi Sosial
2.        Kemajuan Kebudayaan

VI.        Metode/ Strategi Pembelajaran
a.         Metode                   : ceramah, tanya jawab, penugasan
b.        Strategi                   : Mind Map

VII.     Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a.       Siswa menjawab salam dari guru untuk mengawali proses pembelajaran.
b.      Siswa bersama guru membaca do’a sebelum memulai pembelajaran.
c.       Guru menanyakan materi pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
d.      Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
e.       Guru memberikan apersepsi tentang materi pelajaran yang akan dipelajari.

2. Kegiatan Inti (60 menit)
Eksplorasi
a.       Siswa diminta membentuk 5 kelompok.
b.      Guru membagikan satu lembar kertas manila dan spidol pada masing-masing kelompok untuk membuat mind map tentang materi yang akan dipelajari
c.       Siswa menyimak penjelasan guru tentang Perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah
Elaborasi
a.       Setiap kelompok membuat mind map tentang materi yang dipelajari sesuai dengan kreatifitasnya dengan bimbingan guru
b.      Setiap kelompok diminta untuk maju ke depan mempresentasikan mind map yang telah selesai dibuat
c.       Kelompok  lain diberi kesempatan untuk bertanya pada kelompok yang mempresentaskan hasil mind map-nya

Konfirmasi
a.       Guru memberi apresiasi kepada semua kelompok yang telah mempresentasikan hasil pekerjaannya.
b.      Guru memberi konfirmasi semua yang telah dipresentasikan.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a.       Siswa mengerjakan soal dari guru pada selembar kertas
b.      Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya
c.       Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
d.      Guru bersama siswa mengakhiri pembelajaran dengan membaca do’a.

VIII.  Penilaian
a.       Teknik Penilaian      : Tes Tulis
b.      Bentuk Instrumen    :
1.    Sebutkan beberapa kelas penduduk negara Islam pada masa Dinasti Abbasiyah!
2.    Sebutkan tiga golongan muslim non-Arab yang memegang peranan penting pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah!
3.    Sampai ke wilayah mana saja pengaruh Islam pada masa Dinasti Abbasiyah?
4.    Apa bukti kemajuan kebudayaan pada masa Dinasti Abbasiyah?
5.    Sebutkan salah satu sastrawan yang terkenal pada masa Dinasti Abbasiyah beserta karyanya!

Kunci jawaban:
1.    Beberapa kelas penduduk negara Islam pada masa Dinasti Abbasiyah:
a.    Kaum muslim Arab
b.    Kaum muslim non-Arab (mawali)
c.    Kaum Zimmi
2.    Tiga golongan muslim non-Arab yang memegang peranan penting pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah yaitu keluarga Barmak, Dinasti Buwaihiyah, dan Dinasti Seljuk.
3.    Pengaruh Islam pada masa Dinasti Abbasiyah sampai ke wilayah Spanyol, India, Mesir, Suriah, Palestina, Persia, Aljazair, dan Maroko.
4.    Kemajuan kebudayaan pada masa Dinasti Abbasiyah ditunjukkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan adanya peninggalan-peninggalan bersejarah. Peninggalan itu antara lain berupa istana, masjid, dan bangunan lainnya.
5.    Salah satu sastrawan terkenal pada masa Dinasti Abbasiyah adalah Umar Khayam denga karyanya yang terkenal adalah rubai’at.

IX.        Sumber Belajar dan Media
1.      Sumber Belajar
a.       H. Darsono dan T. Ibrahim, Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 2 untuk Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah, (Solo: Tiga Serangkai, 2009), hlm. 15-19.
b.      Aki Suro, Islam pada Masa Daulah Bani Abbasiyah, dalam http://akitephos.wordpress.com/sejarah-pendidikan-islam/islam-pada-masa-daulah-bani-abbasiyah/, diunduh pada tanggal 2 September 2013 pukul 13.05 WIB.
2.      Media
a.       Papan tulis
b.      Spidol
c.       Kertas manila
d.      Lembar Kerja Siswa




Yogyakarta, 3 September 2013
Mengetahui,
Guru Pembimbing                                                            Mahasiswa Praktikan

Zaenani Qodriyatun, S.Ag.                                              Isnaini Nurwisti
NIP. 19770910 200501 2 001                                         NIM. 10410062

















Lampiran
-materi-
KEBUDAYAAN PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
  1. Kondisi Sosial
Masyarakat pada masa Dinasti Abbasiyah terbagi dalam beberapa kelas, yaitu:
a.       Kaum muslim Arab
b.      Kaum muslim non-Arab (mawali)
c.       Kaum Zimmi
Beberapa kelas tersebut memiliki persamaan hak sebagai seorang warga negara. Beberapa golongan kaum muslim non-Arab bahkan memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Mereka adalah keluarga Barmak, Dinasti Buwaihiyah, dan Dinasti Seljuk.
  1. Kemajuan Kebudayaan
Perkembangan kebudayaan Islam berjalan seiring dengan penyebaran Islam. Pada masa Dinasti Abbasiyah, wilayah pemerintahan Islam meluas sampai ke Spanyol di barat dan India di timur. Karena kuatnya pengaruh perkembangan Islam di beberapa wilayah baru, kehidupan Islam menginternal di wilayah-wilayah tersebut. Beberapa wilayah tersebut, di antaranya Mesir, Suriah, Palestina, Persia, Aljazair, dan Maroko.
Perkembangan kebudayaan pada masa Dinasti Abbasiyah ditunjukkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan adanya peninggalan-peninggalan bersejarah. Peninggalan itu antara lain berupa istana, masjid, dan bangunan lainnya.
Pada masa Dinasti Abbasiyah kesusastraannya sangat maju. Di antara ulama yang terkenal adalah Umar Khayam, sajaknya yang terkenal adalah rubai’at. Selain itu ada juga Az-Zamakhsyari, salah satu pakar ilmu bahasa dan kesusastraan Arab.



Sabtu, 21 September 2013

RPP Qur'an Hadis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan      : Madrasah Tsanawiyah Wonokromo Bantul
Mata Pelajaran            : Qur’an Hadits
Kelas                           : VII
Semester                      : Gasal
Pertemuan ke              : 1
Alokasi Waktu            : 1 X pertemuan / 2 X 40 menit
I.              Standar Kompetensi
Memahami Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman hidup

II.           Kompetensi Dasar
Menjelaskan pengertian dan fungsi Al-Qur’an dan hadits

III.        Indikator  Pencapaian Kompetensi
1.        Menjelaskan fungsi Al-Qur’an
2.        Menjelaskan fungsi Hadits
3.        Menyebutkan contoh fungsi Al-Qur’an dan hadits

IV.        Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi pelajaran tentang  Pengertian dan Fungsi Al-Qur’an dan Hadits siswa dapat:
1.        Menjelaskan fungsi Al-Qur’an
2.        Menjelaskan fungsi Hadits
3.        Menyebutkan contoh fungsi Al-Qur’an dan Hadits

Nilai karakter yang dikembangkan : rasa ingin tahu, religius, komunikatif

V.           Materi Ajar / Materi Pembelajaran
Pengertian dan Fungsi Al-Qur’an dan Hadits
Cakupannya:
1.        Fungsi Al-Qur’an
2.        Fungsi Hadits
3.        Contoh fungsi Al-Qur’an dan Hadits

VI.        Metode/ Strategi Pembelajara
a.         Metode                   : Diskusi kelompok, tanya jawab
b.        Strategi                   : The Study Group
VII.     Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
a.       Siswa menjawab salam dari guru untuk mengawali proses pembelajaran.
b.      Siswa bersama guru membaca do’a sebelum memulai pembelajaran.
c.       Siswa bersama guru tadarus Al-Qur’an sebelum memasuki materi pelajaran
d.      Guru menanyakan materi pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
e.       Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
f.       Guru memberikan apersepsi tentang materi pelajaran yang akan dipelajari dengan permainan.

2. Kegiatan Inti (55 menit)
Eksplorasi
a.       Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang Fungsi Al-Qur’an dan Hadits
b.      Siswa mencatat penjelasan dari guru

Elaborasi
a.       Siswa dibagi menjadi 8 kelompok
b.      Masing-masing kelompok mendapatkan satu soal tentang contoh fungsi Al-Qur’an dan Hadits
c.       Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mengerjakan soal
d.      Guru memandu jalannya diskusi
e.       Setiap kelompok menunjuk salah satu perwakilan untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas
f.       Kelompok lain dipersilakan untuk memberikan pertanyaan maupun tanggapan

Konfirmasi
a.       Guru memberi apresiasi kepada siswa yang telah mempresentasikan hasil pekerjaannya.
b.      Guru memberi konfirmasi semua yang telah dipresentasikan.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a.       Siswa mengerjakan soal dari guru pada selembar kertas
b.      Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya
c.       Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
d.      Guru bersama siswa mengakhiri pembelajaran dengan membaca do’a.

VIII.  Penilaian
Tes Tulis :
1.      Apa fungsi Al-Qur’an menurut QS. Al Baqarah:185 ?
2.      Apa fungsi Al-Qur’an menurut QS. Ibrahim:1 ?
3.      Sebutkan fungsi Hadits!
4.      Apa maksud Al-Qur’an sebagai kabar gembira dan peringatan?
5.      Bagaimana kehidupan manusia jika Al-Qur’an tidak diturunkan?
Kunci jawaban:
1. Fungsi Al-Qur’an menurut QS. Al-Baqarah: 185 adalah :
a.       Sebagai petunjuk hidup bagi manusia
b.      Sebagai penjelasan dari petunjuk tersebut
c.       Sebagai pembeda antara yang benar (hak) dan yang salah (batil)
2.      Fungsi Al-Qur’an menurut QS.Ibrahim:1 adalah membimbing manusia dari kegelapan menuju cahaya Islam.
3.      Fungsi Hadits yaitu:
a.       Mengukuhkan hukum-hukum yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an
b.      Menafsirkan ayat-ayat yang masih bersifat mujmal (global)
c.       Membatasi keumuman Al-Qur’an
d.      Menetapkan hukum yang belum terdapat dalam Al-Qur’an
4.      Al-Qur’an sebagai kabar gembira maksudnya menjanjikan balasan kenikmatan bagi orang-orang yang beriman. Sedangkan sebagai peringatan maksudnya memberikan ancaman balasan kesengsaraan bagi orang-orang yang tidak beriman.
5.      Jika Al-Qur’an tidak diturunkan maka manusia tidak memiliki petunjuk hidup.

IX.        Sumber Belajar dan Media
1.      Sumber Belajar
a.       T. Ibrahim dan H. Darsono, Pemahaman Al-Qur’an dan Hadits untuk  Kelas VII Madrasah Tsanawiyah, (Solo: Aqila, 2013), hlm. 4-7.
b.      Maman Abdul Djaliel, Al-Qur’an Hads Madrasah Tsanawiyah untuk Kelas VII Semester 1 dan 2, (Bandung: Armiqo, 2009), hlm. 1-11.

2.      Media
a.       Papan tulis
b.      Kertas HVS

Yogyakarta, 26 Agustus 2013
Mengetahui
Guru Pembimbing,                                                           Mahasiswa Praktikan

Umi Jundiyah, S.Ag.                                                       Isnaini Nurwisti
NIP. 19720530 199803 2 003                                         NIM. 10410062
Lampiran
-materi-
Fungsi Al-Qur’an dan Hadits

A.  Fungsi Al-Qur’an
       Ada beberapa fungsi Al-Qur’an yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, di antaranya dalam QS. Al-Baqarah:185 dan QS. Ibrahim:1.
a.         QS. Al-Baqarah:185
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil) .....” (QS. Al-Baqarah:185)
Menurut ayat tersebut, fungsi Al-Qur’an ada tiga macam, yaitu:
1)        Sebagai petunjuk hidup bagi manusia
2)        Sebagai penjelasan dari petunjuk tersebut
3)        Sebagai pembeda antara yang benar (hak) dan yang salah (batil)
b.         QS. Ibrahim:1
“Alif Laam Raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan yag Maha Perkasa, Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim:1)

Sedangkan secara umum, fungsi Al-Qur’an bagi manusia, antara lain sebagai berikut.
  1. Sebagai petunjuk bagi manusia agar hidupnya berada di jalan Allah Swt
  2. Merupakan nikmat bagi orang-orang yang beriman
  3. Sebagai kabar gembira bagi orang-orang yang beriman karena Allah Swt. menjanjikan balasan keimanannya dengan nikmat di surga
  4. Sebagai peringatan bagi orang-orang yang kafir karena Allah Swt. menjanjikan balasan kekafirannya dengan kesengsaraan di neraka
  5. Sebagai pendidikan moral yang sempurna karenaa di dalamnya terdapat kisah-kisah umat terdahulu yang dapat dijadikan pelajaran dalam memilih jalan kehidupan.
B.  Fungsi Hadits
Di antara fungsi hadits adalah sebagai berikut:
a.       Mengukuhkan  hukum-hukum yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an
Contoh: Al-Qur’an memerintahkan kita bertakwa kepada Allah Swt., sebagaimana firman-Nya dalam QS. Ali Imran:102 berikut ini.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran:102)
Ayat tersebut dikukuhkan Rasulullah saw. Dengan sabda beliau sebagai berikut.
“Bertakwalah kepada Allah di manapun kalian berada. Ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya (kebaikan itu) akan menghapus (keburukan)-nya. pergauilah manusia dengan yang baik. (HR. At-Tirmizi dari Abu Dzar No.1910)
b.      Menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat mujmal (global)
Contoh: Al-Qur’an memerintahkan kita untuk melaksanakan sholatsebagaimana firman Allah Swt. dalam QS. Al-Hajj:78
فَاَ قِيْمُو االصَّلوةَ........
Artinya: “.... Maka laksanakanlah sholat... “
Ayat tersebut hanya memerintahkan sholat, tetapi tidak menjelaskan tentang tata caranya. Tata cara sholat ini dapat kita ketahui melalui hadis-hadis Nabi Muhammad saw. Sebagaimana sabda beliau berikut ini.

صَلُّوْا كَمَارَاَيْتُمُوْنِيْ اُصَلّيْ
Sholatlah kalian,  sebagaimana kalian melihatku sholat. (HR. Bukhari dari Malik No. 595)
c.       Membatasi keumuman Al-Qur’an
Contoh: Allah Swt. berfirman dalam QS. Al-Jumu’ah:9 mengenai kewajiban sholat Jum’at.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum´at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”(QS: Al-Jumuah Ayat: 9)
Nabi Muhammad saw. Memberikan batasan-batasan tentang orang-orang yang boleh tidak melaksanakan sholat Jum’at. Beliau bersabda sebagai berikut.
“Sholat Jum’at wajib dilaksanakan oleh setiap muslim dengan berjamaah, kecuali empat golongan, hamba sahaya, wanita, anak-anak, dan orang sakit. (HR. Abu Dawud dari Tariq bin Syihab No.901)
d.      Menetapkan hukum yang belum terdapat dalam Al-Qur’an
Ada beberapa hukum yang belum dijelaskan dalam Al-Qur’an. Untuk itu, Nabi Muhammad saw. memberikan penjelasan hukumnya. Misalnya, tentang keharaman binatang buas. Keharaman ini tidak didapatkan dalam nash Al-Qur’an. Nabi Muhammad saw. bersabda sebagai berikut.
“Makan setiap binatang buas yang bertaring adalah haram.” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah No.3224)















1
Apa fungsi Al-Qur’an menurut ayat berikut?
ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
“Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,” (Al-Baqarah : 2)



2
Apa fungsi Al-Qur’an menurut ayat berikut?
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah:183)
 أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةُ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ وَأَن تَصُومُوا خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
“(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu), memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 184).





3
Apa fungsi Al-Qur’an menurut ayat berikut?
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَةَ نُوحٍ وَامْرَأَةَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ
“Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya):` Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)’.”(QS. At Tahrim:10)
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا امْرَأَةَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ 
“Dan Allah membuat isteri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata:` Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syurga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim `.”(QS. At Tahrim:11)

4
Apa fungsi Al-Qur’an menurut ayat berikut?
وَالَّذِينَصَبَرُواْابْتِغَاءوَجْهِ رَبِّهِمْوَأَقَامُواْالصَّلاَةَوَأَنفَقُواْمِمَّارَزَقْنَاهُمْسِرًّا 
وَعَلاَنِيَةًوَيَدْرَؤُونَبِالْحَسَنَةِالسَّيِّئَةَأُوْلَئِكَلَهُمْعُقْبَىالدَّارِ
“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik).” (Q.S. Ar Ra’d [13]: 22)
جَنَّاتُعَدْنٍيَدْخُلُونَهَاوَمَنْ صَلَحَمِنْآبَائِهِمْوَأَزْوَاجِهِمْوَذُرِّيَّاتِهِمْوَالمَلاَئِكَةُيَدْخُلُونَعَلَيْهِممِّن كُلِّبَابٍ
“ (Yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.” (Q.S. Ar Ra’d [13]: 23)

5
Apa fungsi Hadits terhadap ayat Al-Qur’an berikut?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ 
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. 5:90)
لعن الله الخمر وشاربها وساقيها وبا ئهما ومبتاعها وعاصرها ومعتصرها وحاملها والمحمولة اليه (رواه مسلم والنسائ
“Allah melaknat peminum khamar, yang menyuguhkannya, yang menjualnya, yang membelinya, yang membuatnya, yang meyuruh membuat, yang memanggul dan yang menerimanya” (Hadits riwayat Abu Daud dan Ibnu Majjah). 

6
Apa fungsi Hadits terhadap ayat Al-Qur’an berikut?
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Ahzab : 59)
أَنَّ أَسْمَاءَ بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ رضي الله تعالى عنهما , دَخَلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَعَلَيْهَا ثِيَابٌ رِقَاقٌ فَأَعْرَضَ عَنْهَا , وَقَالَ : يَا أَسْمَاءُ إنَّ الْمَرْأَةَ إذَا بَلَغَتْ الْمَحِيضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إلاَ هَذَا وَهَذَا , وَأَشَارَ إلَى وَجْهِهِ وَكَفَّيْهِ
“Sesungguhnya Asma binti Abu Bakar masuk ke rumah Nabi SAW dengan menggunakan pakaian yang tipis, maka Rasulullah berpaling daripadanya dan berkata : ‘Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita telah menginjak dewasa (haid), maka tak boleh terlihat dari tubuhnya kecuali ini dan ini, sambil beliau menunjuk muka dan telapak tangannya”. (HR. Abu Dawud, Hadits Hasan Lighairihi, mempunyai saksi yang dikeluarkan oleh Al Baihaqi dari jalan Ibnu Lahi’ah dari ‘Iyadl bin Abdillah)
7
Apa fungsi Hadits terhadap ayat Al-Qur’an berikut?
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِير .....
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, .... ( Q.S. Al – Maidah : 3)

سَأَلَ رَجُلٌ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَرْكَبُ الْبَحْرَ وَنَحْمِلُ مَعَنَا الْقَلِيلَ مِنَ الْمَاءِ فَإِنْ تَوَضَّأْنَا بِهِ عَطِشْنَا أَفَنَتَوَضَّأُ بِمَاءِ الْبَحْرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ الْحِلُّ مَيْتَتُهُ ».


“Seseorang pernah menanyakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, kami pernah naik kapal dan hanya membawa sedikit air. Jika kami berwudhu dengannya, maka kami akan kehausan. Apakah boleh kami berwudhu dengan air laut?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas menjawab, "Air laut itu suci dan bangkainya pun halal.” (HR. Abu Daud no. 83, An Nasai no. 59, At Tirmidzi no. 69. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

8
Apa fungsi Hadits berikut?
عَنْابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَضَزَكَاةَ الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ عَلَى النَّاسِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًامِنْ شَعِيرٍ عَلَى كُلِّ حُرٍّ أَوْ عَبْدٍ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى مِنْالْمُسْلِمِينَ – رواه مسلم
            Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Rasulullah saw. telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan atas orang-orang sebesar 1 sha' kurma, atau 1 sha' gandum, wajib atas orang merdeka, hamba sahaya, laki-laki dan perempuan, dari kaum muslimin" H.r. Muslim